Subscribe:

Umur Bumi Menurut Alkitab

UMUR BUMI , MANUSIA dan JAGAT RAYA (menurut alkitab)

Jika anda membaca Alkitab mulai dari Kitab kejadian 5:1 hingga di Kejadian 5:32 … anda akan mendapatkan SILSILAH 10 generasi dari manusia pertama di planet bumi yang bernama Adam sampai ke anak cucunya hingga Nuh beserta masing masing umurnya , kemudian jika anda jumlahkan seluruh angka angka umur dari tiap generasi ketika memperanakkan masing masing keturunannya maka anda akan mendapatkan hasil 1554 TAHUN
Perincian jumlah tahun tahun dari Adam hingga Nuh adalah sebagai berikut:
Adam memperanakkan Set ketika berumur 130 tahun ( Kej 5:3 )
Set memperanakkan Enos ketika berumur 105 tahun ( Kej 5:6 )
Enos memperanakkan Kenan ketika berumur 90 tahun ( Kej 5:9 )
Kenan memperanakkan Mahalael ketika berumur 70 tahun ( Kej 5:12)
Mahalalel memperanakkan Yared ketika berumur 65 tahun ( Kej 5:15)
Yared memperanakkan Henokh ketika berumur 160 tahun ( Kej 5:18)
Henokh memperanakkan Metusalah ketika berumur 65 tahun ( Kej 5:21)
Metusalah memperanakkan Lamekh ketika berumur 187 tahun ( Kej 5:25)
Lamekh memperanakkan Nuh ketika berumur 182 tahun ( Kej 5:28)
Nuh memperanakkan Sem ketika berumur 500 tahun ( Kej 5:32)
JUMLAH TAHUN ADAM – NUH = 1554 TAHUN
Jika anda teruskan membaca mulai dari Kitab Kejadian 11:10 hingga Kejadian 11:26 … maka anda akan mendapatkan umur umur anak anak keturunan Nuh yaitu SEM hingga Abram dan berlanjut hingga Ishak dan Yakub pada Kitab Kejadian 21:5 dan Kejadian 25:26… jika anda menjumlahkan seluruh angka angka umur tersebut …. anda akan mendapatkan hasil 548 TAHUN
Perinciannya adalah sebagai berikut :
Sem memperanakkan Arpakhsad ketika berumur 100 tahun (Kej 11:10)
Arpakhsad memperanakkan Selah ketika berumur 35 tahun (Kej 11:12)
Selah memperanakkan Eber ketika berumur 30 tahun (Kej 11:14)
Eber memperanakkan Peleg ketika berumur 34 tahun (Kej 11:16)
Peleg memperanakkan Rehu ketika berumur 30 tahun (Kej 11:18)
Rehu memperanakkan Serud ketika berumur 30 tahun (Kej 11:20)
Serug memperanakkan Nahor ketika berumur 30 tahun (Kej 11:22)
Nahor memperanakkan Terah ketika berumur 29 tahun (Kej 11:24)
Terah memperanakkan Abram ketika berumur 70 tahun (Kej 11:26)
Abram memperanakkan Ishak ketika berumur 100 tahun (Kej 21:5 )
Ishak memperanakkan Yakub ketika berumur 60 tahun (Kej 25:26)
JUMLAH TAHUN SEM – YAKUB = 548 TAHUN
Bila dijumlah total… maka umur manusia sejak Adam hingga Yakub adalah 1554 tahun + 548 tahun = 2102 TAHUN
Untuk generasi sesudah Yakub, Alkitab tidak menuliskan tahun tahun generasinya secara terperinci seperti generasi sebelum Yakub,,,, kecuali nama nama silsilah hingga Yesus yang berbeda beda jumlahnya antara yang tertulis pada Kitab Matius dan kitab Lukas ….
Kitab Injil Matius menuliskan ada 37 generasi dari Yakub hingga Yesus
Kitab Injil Lukas menuliskan ada 54 generasi dari Yakub hingga Yesus …
Mana yang benar dari kedua kitab tersebut tak usah kita hiraukan … yang jelas secara logika pasti tidak mungkin kedua kitab injil itu benar …
Kita ambil saja yang terbanyak jumlah generasinya untuk perhitungan umur manusia sejak Adam hingga Yesus yaitu pada Kitab Lukas …agar didapat jumlah tahun maksimal ….
lalu berapa tahun masa antara Yakub hingga Yesus jika tak ada rincian detail umur umur tiap generasinya ??? ….
kita permudah saja ….. berdasar pada “firman Tuhan” di Kitab Kejadian 6:3 Berfirmanlah TUHAN: “Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan SERATUS DUA PULUH TAHUN saja.”
Dan anda juga tak usah heran untuk kedua kalinya … sebab ternyata yang namanya “FIRMAN TUHAN” tersebut di atas tak lebih dari sekedar “OMONG KOSONG” … eh ralat … ” FIRMAN KOSONG”…. sebab ternyata ada juga generasi sesudah “FIRMAN (KOSONG) TUHAN” itu turun yang umurnya lebih dari 120 tahun ….silakan lihat sendiri umur dari SEM hingga TERAH di Kitab Kejadian 11:10 hingga 11.26 … ini resumenya..
Umur SEM = 600 tahun
Umur Arpakhsad = 438 tahun
Umur Selah = 433 tahun
Umur Eber = 464 tahun
Umur Peleg = 239 tahun
Umur Rehu = 239 tahun
Umur Serug = 230 tahun
Umur Nahor = 148 tahun
Umur Terah = 205 tahun
Umur Abraham = 175 tahun
angka angka umur generasi sesudah Nuh tersebut di atas adalah bukti matematis “FIRMAN (KOSONG) TUHAN” yang membatasi umur manusia hanya selama 120 tahun
Wah saking asyiknya bermain angka …. saya hampir lupa pada topik yang saya buat sendiri …. KEMBALI KE LAP TOP !!!
kita asumsi maksimal saja bahwa usia antara Yakub hingga Yesus adalah 120 TAHUN x 54 GENERASI = 6480 TAHUN
arti ASUMSI MAKSIMAL yang saya buat adalah mengabaikan overlapping umur tiap generasi … artinya Yakub dianggap berumur 120 tahun dan juga mati pada umur itu juga ketika memperanakkan Yuda … demikian juga Yuda berumur 120 tahun dan mati pada umur itu juga ketika memperanakkan Phares … demikian seterusnya … (walaupun kelihatan konyol…) sehingga didapat hasil umur manusia dari Adam hingga Yesus adalah TIDAK LEBIH dari 2102 tahun + 6480 tahun = 8582 tahun
sedangkan jika memakai asumsi NORMAL bahwa generasi sesudah Yakub , rata rata menurunkan anak anaknya ketika mereka berusia 30 tahun … maka jarak waktu antara Yakub hingga Yesus adalah 30 tahun x 54 generasi = 1620 tahun
So menurut ASUMSI NORMAL Umur manusia sejak Adam hingga Yesus adalah 1620 tahun + 2102 tahun = 3722 tahun ….jadi umur manusia dan bumi sejak Adam hingga sekarang adalah 3722 tahun + 2012 tahun = 5734 tahun ….
Sedangkan jika Menurut ASUMSI MAKSIMAL Umur manusia sejak Adam hingga sekarang ( tahun 2012 ) menurut perhitungan alkitabiah adalah TIDAK LEBIH dari 8582 tahun + 2012 tahun = 10.594 TAHUN
Kita permudah saja menggunakan ASUMSI MAKSIMAL( atau silakan menggunakan asumsi asumsi lain) … dengan demikian umur Planet Bumi , tumbuh tumbuhan dan binatang beserta seluruh Jagat Semesta hingga saat ini adalah tidak lebih dari 10.594 TAHUN karena alkitab menceritakan bahwa penciptaan Bumi, tumbuh tumbuhan dan binatang serta benda benda langit hanya lebih cepat 6 hari saja dari penciptaan Adam ….
Lalu bagaimana dengan ditemukannya bukti fosil fosil binatang Purba yang berasal dari jaman Jurassic (60 juta tahun yang lalu) dan triasic (225 juta tahun yang lalu) ??? , atau bagaimana dengan bukti batuan tertua yang berumur 3,5 milyar tahun yang lalu ??? , atau bagaimana dengan ditemukannya bukti fosil manusia purba (hominid) Australopithecus afarensis yang diberi nama Lucy yang berumur 3,2 juta tahun atau Australopithecus sediba si Karabo yang berumur satu juta tahun lebih tua dari Lucy yang semuanya itu berumur sangat sangat jauh dari perhitungan umur bumi , manusia dan jagat raya di alkitab ??? …Jelas ALKITAB tak akan pernah bisa menjawabnya kecuali apologi buta orang orang yang mempercayainya sebagai kitab suci yang memilih menyangsikan semua perhitungan dan metode saintis demi membela kitab suci berisi “FIRMAN (KOSONG) TUHAN” itu …..

Ilmuwan ilmuwan dunia seolah menjadi bodoh ketika berhadapan dengan Alkitab dan akan sama sekali tidak berarti jika berhadapan dengan gerejawa gerejawan yang konon selalu di naungi oleh "roh kudus" dan buktinya adalah Giordano Bruno yang meregang nyawa di bakar hidup hidup oleh kebiadaban dan kebodohan gerejawan yang percaya buta kepada alkitab.

Giordano Bruno, original name Filippo Bruno, byname Il Nolano   (born 1548, Nola, near Naples—died February 17, 1600, Rome), Italian philosopher, astronomer, mathematician, and occultist whose theories anticipated modern science. The most notable of these were his theories of the infinite universe and the multiplicity of worlds, in which he rejected the traditional geocentric (or Earth-centred) astronomy and intuitively went beyond the Copernican heliocentric (Sun-centred) theory, which still maintained a finite universe with a sphere of fixed stars. Bruno is, perhaps, chiefly remembered for the tragic death he suffered at the stake because of the tenacity with which he maintained his unorthodox ideas at a time when both the Roman Catholic and the Reformed churches were reaffirming rigid Aristotelian and Scholastic principles in their struggle for the evangelization of Europe.


In August 1591, at the invitation of the Venetian patrician Giovanni Mocenigo, Bruno made the fatal move of returning to Italy. At the time, such a move did not seem to be too much of a risk: Venice was by far the most liberal of the Italian states; the European tension had been temporarily eased after the death of the intransigent pope Sixtus V in 1590; the Protestant Henry of Bourbon was now on the throne of France; and a religious pacification seemed to be imminent. Furthermore, Bruno was still looking for an academic platform from which to expound his theories, and he must have known that the chair of mathematics at the University of Padua was then vacant. Indeed, he went almost immediately to Padua and, during the late summer of 1591, started a private course of lectures for German students and composed the Praelectiones geometricae (“Lectures on Geometry”) and Ars deformationum (“Art of Deformation”). At the beginning of the winter, when it appeared that he was not going to receive the chair (it was offered to Galileo in 1592), he returned to Venice, as the guest of Mocenigo, and took part in the discussions of progressive Venetian aristocrats who, like Bruno, favoured philosophical investigation irrespective of its theological implications. Bruno’s liberty came to an end when Mocenigo—disappointed by his private lessons from Bruno on the art of memory and resentful of Bruno’s intention to go back to Frankfurt to have a new work published—denounced him to the Venetian Inquisition in May 1592 for his heretical theories. Bruno was arrested and tried. He defended himself by admitting minor theological errors, emphasizing, however, the philosophical rather than the theological character of his basic tenets. The Venetian stage of the trial seemed to be proceeding in a way that was favourable to Bruno; then, however, the Roman Inquisition demanded his extradition, and on January 27, 1593, Bruno entered the jail of the Roman palace of the Sant’Uffizio (Holy Office).




During the seven-year Roman period of the trial, Bruno at first developed his previous defensive line, disclaiming any particular interest in theological matters and reaffirming the philosophical character of his speculation. This distinction did not satisfy the inquisitors, who demanded an unconditional retraction of his theories. Bruno then made a desperate attempt to demonstrate that his views were not incompatible with the Christian conception of God and creation. The inquisitors rejected his arguments and pressed him for a formal retraction. Bruno finally declared that he had nothing to retract and that he did not even know what he was expected to retract. At that point, Pope Clement VIII ordered that he be sentenced as an impenitent and pertinacious heretic. On February 8, 1600, when the death sentence was formally read to him, he addressed his judges, saying: “Perhaps your fear in passing judgment on me is greater than mine in receiving it.” Not long after, he was taken to the Campo de’ Fiori, his tongue in a gag, and burned alive.