Subscribe:

Trinitas


Trinitas hanyalah trik kristen untuk mempetuhankan seorang yesus, kristen berpendapat bahwa yesus bukan dilahirkan tapi reinkarnasi dari YHWH Tuhan Yahudi Bible melalui perawan maria yang "dilahirkan" untuk kemudian tunduk takluk oleh dosa dosa manusia dan menebus dosa dosa warisan  dan dilahirkan memang harus disiksa, diludahin, di sesah digebukin kemudian dijemur oleh tentara roma  dan kemudian dibangkitkan lagi oleh YHWH Tuhan Bapa lagi untuk menerima mandat kekuasaan dari YHWH Tuhan Bapa dan akhirnya jadilah Yesus sebagai Tuhan Semesta Alam dan hal ini menjadikan Yesus sebagai Top Leader dalam Trinitas, entahlah fungsi YHWH Tuhan Bapa berikutnya kurang diketahui dengan jelas apakah Tuhan Bapa sudah pensiun dari jabatanya sebagai Tuhan Semesta Alam atau hanya sebagai....  entahlah... begitu juga dengan peran roh kudus yang entah sebagai apa.. hanya kristen yang tahu dan tempe.

Begitulah kristen akan selalu mengimani ketuhanan yesus walaupun yesus identik dengan kelemahan yang secara umum di miliki oleh setiap manusia, dan bukti ketuhanan yesus sampai detik ini belumlah nampak mengingat seorang tuhan sudah seharusnya menjaga kemurnian ajaran ajaranya yang tertuang dalam kitab sucinya namun apalah kenyataanya jika justru yesus yang katanya sudah mendapatkan mandat kekuasaan dari bapa sebagai penguasa bumi dan sorga tidak berdaya sama sekali ketika Bible nya di rubah rubah oleh manusia. 
Bahkan seolah yesus lepas tangan terhadap ayat ayat kosong yang ada dalam bible sehingga penyusun bible dengan kreatif menciptakan beberapa ayat untuk mengisi ayat ayat yang kosong tersebut.

Mungkinkah manusia lebih pintar dari pada tuhan bible sehingga dengan mudahnya kristen yang di indonesia diwakili oleh LAI dengan begitu mudahnya merubah rubah firman tuhanya sendiri yang hanya membuktikan bahwa justru manusia manusia yang sudah merubah ayat ayat bible itu lebih berkuasa daripada tuhan bible itu sendiri.
 
Trinitas adalah tiga Tuhan dalam satu. Tuhan Alah adalah misteri. Tak seorang pun pernah melihat atau mengetahui seperti apa Tuhan itu. Yesus adalah manusia dengan tulang dan daging. Beliau hidup di dunia ini sebagai orang yang memiliki sejarah hidup. Roh Kudus adalah “Tuhan” ciptaan Konsili yang tidak dikenal di zaman Yesus.
.
“….kami belum pernah mendengar bahwa ada Roh Kudus”. (Kis. 19:2)
.
Naskah Laut Mati The Dead Sea Scroll yang di tulis di zaman Yesus tidak pernah menyebut tentang Roh Kudus yang di sembah.
Reverend Dr. Charles Francis Potter dalam bukunya The Lost Year of Yesus Revealed, 1992, hal 16, menjelaskan:
“Few believing Christians yet realize (for few scholar are yet adminitting) how many important doctrines are doe to be change radically, and how many others should eventually be eliminated when the Scroll are properly recognized and evaluated in relation to the New Testament. The very vulnerable doctrine of the Holly Spirit will have to go, as we shall see, and will take with it inevitably the doctrine of the Trinity, which was never in the Bible anyway”.

(Hanya sedikit pemeluk agama Kristen yang hingga saat ini menyadari (sebagaimana hanya sedikit para ilmuwan yang hingga saat ini mau mengakui), betapa banyak ajaran dasar agama Kristen yang harus dirubah secara radikal dan beberapa banyak lainnya yang harus di singkirkan (dari Alkitab) bila Naskah (Laut mati) diakui dan dipelajari dengan benar dalam hubungannya dengan Kitab Perjanjian Baru. Ajaran yang paling lemah dan harus di singkirkan adalah tentang Roh Kudus, sebagaimana yang terlihat (dalam Naskah Laut Mati), dan tanpa bisa dihindari, ajaran tentang Trinitas harus pula ikut tersingkir, karena sama sekali tidak pernah diajarkan dalam Alkitab)

5 Biarawati dan penulis kawakan Karen Armstrong dalam bukunya A History of God hal. 13, mengutip pernyataan Gregory of Nazianzus, tokoh pemikir Trinitas di abad ke IV yang menceritakan bagamana Roh Kudus yang tidak dikenal di zaman Yesus menimbulkan berbagai permasalahan ketika mulai diperkenalkan di abad ke IV.

“The Cappadocians were also anxious to develop the notion of the Holy Spirit, which they fe(t have been dealt with very perfunctorily at Nicea: `And we believe in the Holy Spirit’ seemed to have been added to Athanasius’s creed almost as an after thought. People were confused about the Holy spirit. Was it simply a synonym for God ar was it something more? `Some have conceived (the Holy Spirit) as an activity’, noted Gregory of Nazianzus, `some as a creature, some as God and some have been uncertain what to call him”.

(Golongan Cappadocian (Pendukung Trinitas) juga pusing untuk menetapkan pengertian Roh Kudus, yang dulu mereka sama sekali mengabaikannya pada Konsili di Nicea: `Dan Kami percaya kepada Roh Kudus’ nampaknya baru ditambahkan ke Credo Athanasius (di Necia) setelah dipikirkan kemudian.

Masyarakat dibuat bingung tentang apa sesungguhnya Roh Kudus itu. Apakah ini sama dengan Tuhan ataukah sesuatu yang lain? `Sebagian orang menganggap (Roh Kudus) sebagai suatu kegiatan’, kata Gregory of Nazianzus, sebagian lagi menganggapnya makhluk, sebagian menganggapnya Tuhan, dan sebagian lagi tidak tahu mau menyebutnya apa).

Oleh karena itu untuk menyatakan bahwa Allah yang tidak tampak, manusia Yesus yang memiliki tulang dan daging dan Roh Kudus yang tidak pernah dikenal di zaman Yesus adalah suatu zat, memang dapat dianggap misteri yang artinya aneh bin ajaib. Doktrin ini membingungkan pencetusnya sendiri serta para agamawan Kristen. Mereka kesulitan menjelaskan ajaran penyembah berhala ini dalam konteks Kristen. Ujung-ujungnya mereka menetapkan doktrin Trinitas sebagai suatu misteri (Cave 1997).

Perhatikan bagaimana pengkuan jujur “Romonya” Trinitas, Athanasius, dalam buku The Decline and Fall of the Roman Empire yang ditulis oleh Edward Gibbon:
“Christian Theologian, the great Athanasius himself, has candidly confessed that whenever he forced his understanding to mediate on the divinity of the Logos, his toilsome and unavailing efforts recoiled on themselves; that the more he thought, the less he comprehend; and the more he wrote, the less capable was he expressing his thought”.

(Teolog besar Kristen Athanasius sendiri secara terbuka mengakui bahwa semakin dia memaksakan pengertiannya untuk menjelaskan ketuhanan Logos (Firman), segala daya dan upaya yang diusahakannya kandas dengan sendirinya; bahwa semakin dia berfikir, semakin dia kurang memahami; semakin banyak penulis, semakin kurang kemampuan menjelaskan jalan pikirannya).
Baru saja Athanasius mencoba memformulasikan hubungan Yesus sebagai Logos (Firman) penyembah berhala dengan Tuhan Allah, dia sudah pusing. Belum lagi di tambah dengan “Tuhan” Roh Kudus.
Monsignor Eugene Clark mengakui konsep Trinitas sulit dimengerti. Untuk itu menurut dia, sebaiknya konsep Trinitas diterima saja walaupun tidak dimengerti.
“God is one, God is three. Since there is nothing like this in creation, we cannot understand it, but anly accept it” (Tuhan itu satu, Tuhan itu tiga. Karena tidak ada yang seperti ini di alam ini, sehingga kita terima saja walaupun kita tidak mengerti).

Hubungan ketiga oknum dalam Trinitas dengan susah payah diciptakan oleh Gereja di tengah-tengah pertentangan, kontroversi dan malah pertumpahan darah. Pemimpin Gereja terpaksa harus mengeluarkan pernyataan untuk menerima ajaran Kristen tanpa harus menyelidikinya. Uskup Agung Anslem, pemimpin Gereja di Canterbury (1093-1109) dalam bukunya Prosologian I, mengatakan:
“For 1 am not seeking to understand in order to believe, but 1 believe in order that 1 may understand” (Saya tidak perlu mengerti untuk percaya, tetapi saya percaya agar saya mengerti).

Selanjutnya dalam bukunya Cur Deus Homo 1:2 dia menjelaskan urut-urutan menerima ajaran yang misterius dalam Kristen :
” The correct order is to believe the deep thing of Christian faith before undertaking to discuss them by reason……so that even though 1 totally unable to understand it, nothing could shake the constancy of my belief.” 

(Urutan yang tepat adalah meyakini keimanan Kristen secara mendalam lebih dahulu, baru kemudian mendiskusikannya berdasarkan akal sehat….dengan demikian, walaupun saya tidak mengerti sama sekali, tidak ada yang akan dapat mengguncang keteguhan iman saya).

Kalau sudah begini keadaannya, berarti tidak ada lagi jalan bagi mereka yang ingin mempertanyakan kebenaran suatu ajaran sebelum diyakini. Kalau yang diajarkan kepada kita adalah sesuatu yang salah, sekuat apa pun kristen mengimaninya, ya, tetap saja salah, dan konsekwensinya akan dicampakkan ke dalam api neraka.




Hanya ada satu ayat dalam alkitab yang menunjukkan indikasi adanya unsur trinitas dalam ajaran kristen, yaitu dalam 1YOHANES 5: 7-8

1Yohanes 5 terjemahan LAI 1984:
[7] Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.
[8] Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.

Sumber : www.alkitab.mobi/tb/1Yo/5/

Tapi coba perhatikan baik-baik tanda kurung "( )" yang menghubungkan dua ayat di atas.

Ada dua sumber berbeda yang digunakan untuk menulis Alkitab Versi NIV (New International Version) dan NASV (New American Standard Version) serta KJV (King James Version). KJV berasal dari teks Alkitab Bizantium, sedangkan NIV dan NASV berdasarkan terjemahan dari Teks Alexandria.

Berikut ini akan kita lihat di mana letak perbedaannya.
In the following examples the King James Version differs from the NIV, and NASV. because it bases it's translation on the Byzantine text-type and the NIV and NASV base theirs on the Alexandrian text-type.

  • KJV: "For there are three that bear record in heaven, the Father, the Word, and Holy Ghost: and these three are one. And there are three that bear witness in earth, the spirit, and the water, and the blood; and these three agree in one." (1 John 5:7-8)
  • NIV: "For there are three that testify: v. 8 the Spirit, the water and the blood: and the three are in agreement." (1 John 5:7)


Pada KJV tertulis bahwa yang memberikan kesaksian di surga adalah: Bapa, Firman, dan Roh Kudus, ditambahkan keterangan bahwa ketiganya adalah satu, serta ada tiga yang memberikan kesaksian di bumi, yakni: Roh, Air, dan Darah, dan ketiganya juga satu.

Tetapi pada NIV hanya tertulis Roh, Air, dan Darah, tanpa menyebutkan sedikitpun tentang Bapa, Firman, dan Roh Kudus!

Berikut adalah penjelasan mengapa terjadi demikian:

  • When Erasmus first printed the Greek New Testament in 1514 it did not contain the words "in heaven, the Father, the Word, and Holy Ghost: and these three are one. And there are three that bear witness in earth," because they were not found in any of the Greek manuscripts that Erasmus looked at.
  • These words were not quoted by any of the Greek church fathers. They most certainly would have been used if the Trinity in the 3rd and 4th centuries.
  • These words are not found in any ancient versions of the New Testament. These include Syriac, Coptic, Armenian, Ethiopic, Arabic, Slavonic, nor in the Old Latin in its early form.
  • These words begin to appear in marginal notes in the Latin New Testament beginning in the fifth century. From the sixth century onward these words are found more and more frequently.
  • Erasmus finally agreed to put these words into new editions of his Greek New Testament if his critic's could find one Greek manuscript that contained these words. It appears that his critics manufactured manuscripts to include these words.
  • These additional words are found in only eight manuscripts as a variant reading written in the margin. Seven of these manuscripts date from the sixteenth century and one is a tenth century manuscript.
  • Erasmus' New Testament became the basis for the Greek New Testament, "Textus Receptus", which the King James translators used as the basis for their translation of the New Testament into English.

Transliterasi:

  • Ketika Erasmus pertama kali mencetak Perjanjian Baru berbahasa Yunani pada tahun 1514 di sana tidak ada kata-kata "di surga, Bapa, Firman, dan Roh Kudus dan ketiganya adalah satu; dan ada tiga yang bersaksi di bumi," karena kata-kata ini tidak ditemukan di manapun dalam naskah Yunani yang dicari-cari oleh Erasmus.
  • Kata-kata ini tidak ada yang dikutip oleh para bapa gereja Yunani. Kata-kata ini semestinya sudah digunakan jika Trinitas sudah dikenal pada abad 3 dan 4.
  • Kata-kata ini tidak ditemukan dalam versi kuno Perjanjian Baru. Ini termasuk Syria, Arab Koptik, Armenia, Ethiopia, Slavia, maupun dalam bahasa Latin Kuno pada awal pembentukan Perjanjian Baru.
  • Kata-kata ini mulai muncul dalam catatan pinggir pada awal penulisan Perjanjian Baru dalam bahasa Latin pada abad kelima. Baru pada abad keenam dan seterusnya kata-kata ini lebih banyak dan lebih sering ditemukan.
  • Erasmus akhirnya setuju untuk menempatkan kata-kata ini ke dalam edisi baru Perjanjian Baru bahasa Yunaninya jika para pengkritiknya dapat menemukan satu naskah Yunani yang berisi kata-kata ini. Tampaknya pengkritiknya kemudian menyusupkan kata-kata ini ke dalam naskah tersebut
  • Kata-kata tambahan ini ditemukan hanya pada delapan naskah sebagai varian bacaan yang ditulis sebagai catatan pinggir. Tujuh dari naskah-naskah ini berasal dari abad keenambelas dan satu naskah lagi dari abad kesepuluh.
  • Perjanjian Baru Erasmus menjadi dasar bagi Perjanjian Baru Yunani, "Textus Receptus", yang digunakan oleh para penerjemah King James untuk menterjemahkan Perjanjian Baru ke dalam bahasa Inggris.


Untuk lebih jelasnya, silahkan buka SURAT KIRIMAN YAHYA (1YOHANES) 5: 6-8
[6] Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena roh adalah kebenaran.
[7] Sebab tiga yang memberi kesaksian (di dalam surga Bapa, Firman dan Roh kudus dan ketiganya adalah satu.
[8] Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi) Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.

Sumber : www.alkitab.mobi/tb/1Yo/5/
 

Sebelum mendapat kritikan dari DR GC Van Niftrik, kalimat mulai dari kata "di dalam sorga" pada ayat 7 sampai pada kata "bumi" pada ayat 8 tidak memakai tanda kurung.


Sedangkan menurut The Holy Bible International Version (Zondervan Bible publisher, Grand Rapid Michigan USA, 3th Printing July 1981 halaman 926) ayat-ayat tersebut berbunyi:
[6] This is the one who come by water and blood - jesus christ. He did not come by water only, but by water and blood. And it is the spirit who testifies, because the spirit is truth.
[7] for there are three that testify
[8] the spirit, the water, and blood. And three are in agreements.

ATAU:

[6] Inilah dia yang yang datang dengan air dan darah - yesus kristus. Ia tidak datang dengan air saja, melainkan air dan darah. Dan rohlah yang menyaksikan, karena roh adalah kebenaran.
[7] ada tiga yang menyaksikan
[8] roh, air, dan darah. Dan ketiganya menjadi satu.

Memperhatikan ayat-ayat di atas, maka tampak jelaslah penyisipan yang dilakukan oleh penterjemah Alkitab. Dengan demikian, kalimat mulai dari kata "di dalam sorga" pada ayat 7 sampai kata "di bumi" pada ayat 8 adalah ayat palsu!


Lagipula, jika sebelumnya ayat itu tidak ada, mengapa sekarang ada? Atau sebaliknya, jika dulunya memang ada, mengapa sekarang dihilangkan?

Mengenai pemalsuan ayat ini, perhatikan komentar berikut:

DR G.C. Van Niftrik dan D.S.B.J Boland (Dogmatika masa kini, BPK Jakarta, 1967 hal 418) 

"Didalam Alkitab tidak diketemukan suatu istilah yang dapat diterjemahkan dengan kata TRITUNGGAL ataupun ayat-ayat tertentu yang mengandung dogma tersebut, mungkin dalam I Yahya 5: 6-8. Tetapi sebagian besar dari ayat itu agaknya belum tertera dalam naskah aslinya. Bagian itu setidak-tidaknya harus diberi kurung. Penterjemah Alkitab rupanya menuruti saran keduanya. Dengan memberi kurung kalimat itu."

Drs. M.E. Duyverman (Pembimbing ke dalam perjanjian baru, BPK Jakarta 1966 hal. 145). 

"Menurut salinan tertua, jalannya kalimat adalah begini: Karena tiga menjadi saksi, yaitu roh, air, dan darah. Rupanya tambahan mulai terbubuh sebagai keterangan pinggir kalimat; penyalin kemudian memasukkannya dalam nas karena berpikir ini adalah perbaikan penyalin lama. Sampai kini hal itu masih terjadi. Mengapa keterangan pinggir itu dapat masuk menjadi ayat Tuhan dengan begitu mudahnya, padahal ayat ini merupakan pokok doktrin trinitas? Mengapa sampai tersusupi ayat tambahan?"

Jerry Falwell (Jerry Falwell, Liberty Bible Commentary, thomas Nelson Publisher, Nashville, Camden New York 1983 halaman 26-38). 

"Tokoh kristen radikal Amerika Serikat ini mengomentari pemalsuan ayat-ayat itu sebagai berikut: Sebagian kalimat pada ayat 7 dan sembilan kata pertama pada ayat 8 adalah tidak asli dan tidak bisa dianggap sebagai bagian dari firman Tuhan. - "The rest of verse 7 and first nine words of verse 8 are not original, and are not to be considered as a part of the words of God."


Adanya penambahan ini tentu saja melahirkan suatu perbedaan doktrinal yang nyata. Perbedaan yang ingin diperlihatkan adalah mengenai konsep tritunggal yang menjadi doktrin utama gereja Kristen dewasa ini. Jika kita memperhatikan ayat-ayat dalam naskah yang lebih tua, yang tidak mengandung tambahan tersebut, maka sesungguhnya tidak ada sama sekali pendukung yang "berbau" wahyu Ilahi untuk mengukuhkan doktrin tritunggal yang "dipaksakan" oleh gereja.


Demi kepentingan inilah maka kemudian kata-kata ini pun secara diam-diam "disusupkan" ke dalam rangkaian ayat-ayat suci. Bukankah ini sangat patut dianggap sebagai sebuah pembohongan dan pembodohan yang nyata kepada jemaat gereja-gereja di seluruh Indonesia?


Mengapa umat Kristen dapat menerima ide yang tidak masuk akal ini?
Para penginjil menurut Dr. Bruce Goldbert dalam bukunya ” New Age Hypnosis” hal. 2, sudah terlatih dalam pemanfaatan jurus-jurus hipnotisme dan sugesti. Melalui teknik-teknik ini, dengan mudah mereka menaklukkan alam bawah sadar jemaat atau individu. Mereka menggunakan cara-cara ini untuk mencuci otak jemaat agar mudah memerima pesan-pesan, baik yang masuk akal maupun yang tidak masuk akal, yang dikemas dengan retorika yang mempesona. Dengan cara ini mereka dapat membuat sesuatu yang tidak masuk akal seakan-akan masuk akal. Sementara jemaat yang sudah “berserah diri” hanya mampu menyahut ” Amin, Amin”.

Gordon Urquhart dalam bukunya The Pope’s Armada, 1995, pada halaman belakang menjelaskan misi rahasia Kristen mencuci otak jemaat:
“The three most powerful of the ultra tradition-alist movement within the Catholic Church engage in secret initiation ceremonies, brainwashing techniques involving ego destruction, moral and spiritual intimidation and highly questionable, even dangerous psychtherapeutic practices.” (Tiga kekuatan besar gerakan ultra-tradisional dalam Kristen Katolik, terlibat dalam upacara rahasia penerimaan anggota, teknik cuci otak termasuk penghancuran pribadi seseorang, intimidasi moral dan spiritual serta praktek praktek pengobatan spiritual yang tidak lazim dan malah berbahaya).

Tertullian dalam bukunya “The Flesh of Christ”, hal. 5, memainkan jurus ini :
“The Son of God was crucified. 1 am not ashamed because it shameful. The Son of God died. It is credible because it is absurd. He was buried and rose again. It is certain because it is impossible”. (Anak Tuhan di salib. Saya tidak malu karena ini memalukan. Anak Tuhan mati. Ini dipercaya karena tidak masuk akal. Dia dikuburkan dan bangkit kembali. Ini pasti karena tidak mungkin).

Mike Velarde, salah seorang pemimpin Kristen kharismatik di Filipina memperlihatkan keampuhan pengaruhnya terhadap lebih sejuta pengikutnya dilapangan Philippine International Convention Center dengan mengatakan bahwa mereka dapat memperoleh rejeki dari Tuhan dengan membalikkan payungnya keatas untuk menampung rejeki dari langit. Kemampuan Mike Velarde ini dikomentari oleh Pastor Robert Reyes di

Harian Philippine Daily Inquirer terbitan 29 Desember 1999, hal. 9:
“Mike Velarde is better because he manages to fool poor people into believeing that he can make them rich. The people are desperate. Any promise that gives them hope to go for improved life, they’ll grab it”
(Mike Velarde lebih cerdik karena dia mampu memperdaya orang-orang miskin untuk percaya bahwa dia dapat membuat mereka menjadi kaya raya. Rakyat cukup menderita. (Oleh karena itu) setiap janji yang memberi mereka harapan untuk meningkatkan taraf hidup mereka, akan mereka rebut).

Alkitab bilang Tuhan itu satu tiada yang lain. Tapi umat kristen bilang Tuhan itu Tree in one ???


"Maka kepadamu lah ia ditunjuk, supaya diketahui oleh-mu tuhan itulah Allah, tiada yang lain kecuali Dia". (Ulangan 4 ayat 35)


"Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa TUHAN lah Allah yang ada di langit diatas dan di bumi dibawah, tidak ada yang lain". (Ulangan 4 ayat 39)


"Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mereka mengenal Engkau, satu-satu nya Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus". (Yohanes 17 : 3).


"Maka berkatalah Yesus kepadanya (Iblis) : "Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis : Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti" (Matius 4 : 8-10).


Jadi menurut mereka Yesus adalah untuk segenap makluk. Tapi setelah diselidiki, ternyata ayat diatas adalah ayat Palsu.


2. Yesus hanya untuk bani Israel.

Injil dengan sangat tegas menyatakan bahwa Yesus disuruh Allah hanya untuk bangsa Israel saja.


"Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria. " "Melainkan pergilah kepada domba-domba yang hi-lang dari umat Israel (hanya kepada bangsa Yahudi)." (Injil - Matius 10: 5-6)


"Jawab Yesus, 'Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel' (hanya kepada bangsa Yahudi). "

"Kemudian perempuan itu (perempuan Kanaan) men-dekat dan menyembah Dia sambil berkata, 'Tuhan, tolong-lah aku'. "Tetapi Yesus menjawab, 'Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.'(non Yahudi)." (Injil-Matius 15:24-26)

Tegas sekali! Yesus sendiri yang mengatakan bahwa dia diutus hanya untuk bangsa Israel. Lalu mengapa orang-orang diluar Israel mengikuti Yesus? Mereka mengemukakan alasan sebagai berikut:

"Pergilah keseluruh dunia, beritakan injil kepada seluruh makluk" (Markus 16:15)

Jadi menurut mereka Yesus adalah untuk segenap makluk. Tapi setelah diselidiki, ternyata ayat diatas adalah ayat Palsu. Markus 16 ternyata hanya sampai ayat 8, Markus 16:9-20 adalah palsu. Alkitab kitab Markus pasal 16 yang diterbitkan Lembaga Biblika Indonesia yang dicetak oleh percetakan Arnoldus Ende 1986/1987, Pada catatan kakinya berbunnyi:

"Dengan singkat. Bagian ayat ini hanya terdapat dalam beberapa naskah. Nampaknya baru dalam abad ke-2 Masehi ditambahkan dalam injil Markus. Bagian akhir injil Markus ayat 9-20 bercerita mengenai penampakan Yesus. Ini memang termasuk kitab suci, tetapi agaknya tidak termasuk injil Markus yang asli".

Pada The Christian Counselor's New Testamen, markus 16 berakhir pada pasal 16 ayat 8. Kemana ayat 9-20? Pada akhir kalimat terdapat catatan kaki :

"These verse are omitted by better MSS. An alternative shoter ending is found in same".

"Ayat-ayat ini dihapus oleh terjemahan MSS yang terbaik. Penutup lebih pendek seperti ini (Markus 16 berakhir pada ayat 8) bisa ditemukan pada beberapa versi lainnya.

Pada The Holy Bible New International Version pada catatan kaki ayat 8 berbunyi :

"The two most reliable early manuscripts do not have mark 16:9-20".

"Dua manuskrip paling tua tidak memiliki Markus 16:9-20".


"Serious doubts exists as to whether these verses belong to the Gospel of Mark. They are absent from important early


manuscripts and display certain peculiarities of vocabulary, style and theological content that are unlike the rest of Mark. His Gospel probably ended at 16:8, or its original ending has been lost. (From the NIV Bible Foot Notes, page 1528)"


Jadi perintah Yesus untuk memberitakan injil kepada seluruh makluk adalah Ayat Bo'ongan alias ayat Palsu yang sengaja disisipkan oleh tangan-tangan jahil. Jadi dengan ini yang benar adalah Yesus hanya untuk bani Israel saja seperti yang Yesus katakan dengan tegas di Matius 10:5-6 dan Matius 15:24-26. Itulah ayat yang asli dan tidak palsu.


Triniti
Perlu diketahui bahwa ketika Yesus diutus, wilayah Palestina itu di bawah dominasi atau jajahan koloni Kerajaan Romawi, yang di dalamnya juga banyak orang Yunani, sehingga ada banyak orang yang menganggap bahwa injil yang terpercaya adalah dari bahasa yunani karena bahasa utama yang di gunakan pada saat itu adalah bahasa romawi/yunani/greek.
Ketika Yesus disalib, berita penyalibannya itu menyebar ke seluruh penjuru Timur Tengah hingga daratan Eropa (terutama Yunani).
Banyak orang yang ingin mengabadikan peristiwa tentang Yesus itu.
Bukan sastrawan Yunani dan Romawi saja, tetapi juga ada sastrawan dari Timur Tengah sendiri. Terbukti ditemukannya 45 injil tentang Yesus (41 apokrif dan 4 kanonik).
Hanya saja waktu itu pengaruh kekuasaan Romawi begitu kuat, sehingga hanya 4 injil saja
yang diakui oleh Gereja Kristen Awal sebagai kanon Perjanjian Baru.
Ke-4 injil Kristen ini banyak mengutip ayat2nya dari Septuaginta  Perjanjian Lama
berbahasa Yunani, disamping gagasan2 pengarangnya sendiri, dan sudah terbukti
kebusukannya (Baca: Distorsi Kanonik Markus Matius Lukas dan Yohanes

Sering orang bertanya, mengapa Yesus dipandang sebagai tuhan Juru Selamat Penebus Dosa. Pertanyaan serupa ini diajukan oleh orang awam yang tidak mengetahui latar belakang sejarahnya. bahkan Edward Carpenter berkata:
Alangkah menakjubkan persamaan dan perserupaan dalam segala hal-hal ini dengan riwayat Yesus dalam kitab-kitab Injil.

Dr. Davies telah mengatakan dengan tepat:
Yang tidak diketahui si Awam, tetapi diketahui si Sarjana ialah bahwa banyak tuhan-tuhan kafir pada zaman Yesus dan sesudahnya mana terdapat tuntutan-tuntutan yang sama dan dalam nama-nama siapa dikhotbahkan doktrin-doktrin yang sangat serupa. Mithra adalah Juru Selamat umat manusia; demikian pula Tammuz, Adonis dan Osiris.
Tuhan-tuhan kafir yang ada di sekitar wilayah penyebaran agama Kristen pada awal pertumbuhannya, banyak sekali persamaan-persamaannya dengan riwayat hidup Yesus yang digambarkan dalam Bibel.
Banyaknya persamaan-persamaan ini sangat menarik perhatian para sarjana untuk mempelajari riwayat dan ajaran-ajaran agama itu serta memperbandingkannya dengan riwayat dan ajaran-ajaran Yesus. 
 .
Sehubungan dengan ini Edward Carpenter berkata:
Ketika Yesus dari Nazaret hidup, atau dianggap hidup, dan selama berabad-abad sebelum itu, daerah-daerah di sekitar laut tengah merupakan panggung sejumlah kepercayaan-kepercayaan kafir dan ritus-ritus (upacara keagamaan/ upacara suci; peny.) agama kafir.
Kuil-kuil yang tak terhitung jumlahnya dipersembahkan kepada tuhan-tuhan seperti Apollo dan Dionysos bagi bangsa Yunani, Adonis dan Attis di Frigia dan Suriah; Osiris, Isis dan Horus di Mesir; Baal dan Astarte di Babilonia dan Kartago, dan sebagainya.
Kelompok-kelompok besar dan kecil mengumpulkan kepercayaan-kepercayaan itu dan pengabdian serta kebaktian atau upacara-upacara agama, yang termasuk kepada tuhan mereka masing-masing dan dalam kepercayaan mereka terhadap tuhan-tuhan mereka itu.
Dan bagi kita adalah suatu kenyataan yang luar biasa pentingnya, bahwa kepercayaan-kepercayaan mereka dan upacara-upacara agama mereka dalam garis-garis besarnya; walaupun tidak identik namun sangat menyolok persamaan-persamaannya ...
Sekedar gambaran singkat, berikut ini kami sajikan riwayat sekilas dari tuhan-tuhan atau dewa-dewa itu.

Osiris
Menurut Esayis dan biografis Plutarchus (46 - 120 M) yang mencatat riwayat hidup tuhan-tuhan itu, Osiris lahir dalam gua pada hari ke 361 dihitung dari permulaan tahun, yakni 27 Desember.
Osiris ini adalah tuhan Bapa Mesir, salah satu oknum ketuhanan Tritunggal Mesir kuno. Ia mengajarkan kepada manusia tentang kelemah-lembutan dan kehalusan.
Tetapi ia dikalahkan oleh Typhon, dicincang-cincang dan mati dengan mencurahkan darah untuk Penebusan dosa.
Kata Plutarchus, "Hal ini terjadi pada tanggal 17 bulan Atyr, ketika Matahari membentuk Scorpion. Jasadnya dimasukkan ke dalam peti dan dikuburkan, tetapi kemudian, pada tanggal 19 bulan Atyr itu juga ia bangkit lagi dari kubur.
Dengan kata-kata lain, ia mati sebagai Juru Selamat Penebus dosa, dengan mencurahkan darahnya dan bangkit lagi pada hari ketiga.
Osoris ini sebenarnya tuhan bangsa Mesir, tetapi kepercayaan orang kepadanya tersebar sangat luas ke wilayah-wilayah disekitar Laut Tengah.

Isis
Ia juga salah satu oknum Tritunggal Mesir kuno, lahir dalam gua. Seperti tuhan-tuhan Juru Selamat Penebus dosa lainnya, ia juga mati menebus dosa, dikuburkan lalu bangkit lagi dari kuburnya. Pemujaan kepada tuhan Isis ini meluas sampai ke Eropa.
Bahkan tempat yang sekarang dikenal dengan Notre Dame di Paris dengan katedralnya yang sangat mahsyur itu dahulu asalnya dari rumah penyembahan kepada Isis. Isis ini adalah tuhan perempuan atau dewi dan pemujaan kepadanya sangat mirip dengan pemujaan kepada Maria dengan segala macam patung-patungnya.

Horus
Horus adalah putra tunggal dari Osiris dan Isis. Ia lahir dalam gua. Ia mati dibunuh dan mencurahkan darah sebagai Juru Selamat untuk menebus dosa dengan darahnya, dikuburkan, tetapi kemudian ia bangkit lagi dari kuburnya. Gambar-gambar tentang Horus dalam pangkuan Isis sebagai ibu tuhan ialah, menurut para ahli, yang masuk ke dalam gereja dalam bentuk Yesus dengan sang dara Maria.

Attis

Attis ini anak Cybele, ibu tuhan yang dipuja di Frigia, wilayah di Turki sekarang, yang dahulunya menjadi wilayah penyebaran agama Kristen awal, oleh Paulus dan kawan-kawannya. Attis terbunuh dengan disalibkan pada sebatang pohon dan mati menebus dosa dengan darahnya, kemudian bangkit lagi dari kubur. Setiap tahun kematian dan kebangkitannya diperingati secara besar-besaran dengan menyalib seorang pendeta yang dianggap seperti penjelmaan Attis. Pengaruh langsung kepercayaan ini kepada Paulus tidak dapat disangkal. Kisah-kisah Attis sangat menyerupai kisah Yesus.

Dalam kata-kata Arthur Weigall:
Attis adalah sang Gembala yang baik, putra Cybele. ... Tetapi ketika menjelang dewasa ia mengorbankan dirinya sendiri dan berdarah hingga mati di bawah pohon jarum-jarum suci. Di Roma upacara perayaan kematian dan kebangkitan diperingati pada setiap tahun dari tanggal 22 sampai 25 Maret. ...
Pada perayaan itu sebatang pohon jarum-jarum ditebang pada tanggal 22 Maret dan pada batang pohon dikaitkan satu boneka dari tuhan itu. Dengan demikian maka Attis 'mati tergantung pada sebatang pohon' menurut uangkapan Bibel. Boneka ini kemudian dikuburkan pada suatu pekuburan.
Tanggal 24 Maret adalah Hari Darah, dimana Imam Besar, yang tidak lain dari inkarnasi Attis sendiri, meraih darah dari lengannya dan mempersembahkan darah itu sebagai darah korban manusia, dan dengan demikian mengorbankan darahnya sendiri.
Hal ini mengingatkan kita kepada kata-kata dalam Surat kepada Orang Ibrani: "Yesus telah datang sebagai Imam Besar ... bukan dengan membawa darah domba dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darahnya sendiri mendapatkan penebusan yang kekal bagi kita."
Pada malam itu pendeta-pendeta pergi ke kuburan dan mendapatkan kuburan itu bercahaya dari dalam dan pada saat itu ditemukan bahwa kuburan itu kosong, karena tuhan itu telah bangkit lagi pada hari ketiga sesudah matinya dan pada tanggal 25 hari kebangkitan itu dirayakan dengan sangat gembira ria, dengan semacam jamuan makan suci dan calon-calon mereka disucikan dan mereka dianggap telah dilahirkan kembali.

Adonis

Ia dibunuh oleh Typhoon sang Babi Hutan, tetapi bangkit hidup lagi pada musim semi. Pada waktu itu sungai Orantes pasang dan warna airnya kelihatan berwarna merah. Disana orang-orang mengadakan upacara pada tepi sungai dengan kepercayaan bahwa warna merah dari sungai itu adalah darah Adonis yang tercurah dan mengalir untuk menebus dosa manusia.

Pemujaan kepada Adonis ini sangat diperhatikan oleh penduduk Antiochia dan Siprus serta wilayah-wilayah sekitar Mediterania lainnya (sedangkan Antiokia merupakan basis awal penyebaran Kristen; peny.). Frazer menceritakan tentang pesta-pesta upacara yang diadakan di Asia dan di negeri-negeri di bawah kekuasaan Yunani, yang dilakukan setiap tahun.

Kata Frazer:
Patung-patung yang diberi pakaian, yang menyerupai mayatnya dibawa untuk dikuburkan dan kemudian dilemparkan ke laut atau sumber-sumber air. Pada beberapa tempat kebangkitannya dirayakan pada esok harinya ... Ia dianggap telah hidup lagi dan naik ke langit, disaksikan oleh pemuja-pemujanya.

Arthur Weigal menulis:
Salah satu tempat kedudukan yang pertama-tama dari agama Kristen ialah Antiochia, tetapi di kota ini setiap tahunnya diperingati kematian dan kebangkitan tuhan Tammuz atau Adonis, nama yang disebut terakhir ini semata-mata berarti 'Tuhan' saja.
Tempat di Betleham yang dipilih oleh orang-orang Kristen zaman dahulu sebagai tempat kelahiran Yesus (karena tidak mengetahui dimana sebenarnya tempat kejadian itu) tidak lain dari pada tempat suci tuhan kafir ini dahulunya, sebagaimana Santo Jerome, Bapa Gereja (340 - 420 M) terkejut mendapatkan kenyataan yang menunjukkan bahwa Tammuz atau Adonis sangat dikacaukan dalam pikiran orang dengan Yesus Kristus.
Menurut kepercayaan mereka, tuhan itu menderita maut secara kejam, turun ke neraka Hades, kemudian naik kelangit; dan perayaan peringatan terhadap tuhan itu, seperti yang dilakukan pada berbagai negeri, matinya diratapi, boneka tubuhnya yang telah mati dipersiapkan untuk dikuburkan setelah dibaptiskan dengan air dan diurapi, dan pada hari berikutnya kebangkitannya diperingati dengan penuh ria, katakata 'Tuhan telah bangkit' itu sendiri boleh jadi dipergunakan. Perayaan tentang kenaikan ke langit yang disaksikan oleh pemuja-pemujanya merupakan babak terakhir pesta itu.
.
Mithra
Mithra lahir dalam gua pada tanggal 25 Desember. hari lahir Mithralah yang dipinjam oleh gereja sebagai Hari Natal atau hari kelahiran Yesus. Hal ini tidak tersangkal oleh siapapun.
Bahkan Santo Agustinus, dalam pedebatannya dengan si Yahudi yang bernama Trypho, tidak menyangkal kenyataan ini ketika ia berkata:
"Kami merayakan hari ini sebagai hari suci; bukan sebagai kelahiran orang-orang kafir merayakan hari Matahari, tetapi kelahiran Dia yang menciptakan Matahari itu."
Hari Minggu yang dijadikan hari suci Kristen, sebagai ganti hari Sabat yang Sabtu itu, tidaklah lain dari hari suci bagi agama Mithra, agama pemujaan Matahari.
Bekas-bekasnya masih kita lihat dengan myata pada istilah nama hari itu sendiri: Sunday (Inggris), Sonntag (Jerman), Zondag (Belanda)  Sun = Sonn = Zon, yang berarti Hari Matahari.
Mithra adalah tuhan Matahari yang banyak dipuja pada berbagai nama.
Segala keterangan yang bersangkutan dengan kepercayaan yang bertalian dengan ilmu falak, seperti pertandaan bintang pada saat kelahiran Yesus, tanggal-tanggal kelahiran Maria dan Yahya pembabtis, tanggal kenaikan Yesus ke surga, kenaikan Maria kelangit, perlambangan Yesus sebagai anak domba, pengkudusan dengan darah lembu dan domba, serta ratusan macam keprcayaan lainnya, berasal dari agama Mithra.
Mithra adalah tuhan Juru Selamat Penebus dosa. Mithra mengorbankan lembu suci yang darahnya menyucikan dan menebus segala dosa manusia.
Namun lembu itu tidak lain dari penjelmaan atau inkarnasi Mithra sendiri. Upacara pohon terang yang sangat terkenal itu dahulunya adalah upacara Mithra.
Anak-anak dewa atau putra-putra lainnya yang dipuja di wilayah Mediterania adalah Dionysos, Hercules, Apollo, Helios, Hyacinth, Zagreus, Marduk dan Zandan. Mereka semua adalah Juru Selamat Penebus dosa dengan darah; semuanya mati dengan mencucurkan darah korban, kemudian bangkit lagi dan naik ke langit.
Riwayat dewa-dewa, anak-anak tuhan ini, tidak jauh berbeda dari tuhan-tuhan yang disebut sebelumnya, yang berarti pula erat persamaannya dengan riwayat Yesus.
Bahkan pusat pemujaan Zandan adalah kota Tarsus, kota kelahiran Paulus, orang yang mula-mula menyiarkan bahwa Yesus itu tuhan dan Juru Selamat penebus dosa dengan darah.


Krisna
Putra dewa ini pun dilahirkan dalam kandang sapi. Kelahirannyapun diperlihatkan oleh tanda-tanda perbintangan. Ia anak manusia, tetapi berbapa Brahma, tuhan Bapa dalam Hinduisme.
Ketika lahir, Krisna hendak dibunuh oleh Kansa; Yesus hendak dibunuh oleh Herodes. Dalam perhitungan belum lama berselang ternyata bahwa Herodes, yang menjadi wakil raja roma di Palestina itu, telah meninggal sekurang-kurangnya empat tahun sebelum tahun pertama Masehi, tahun kelahiran Yesus, sehingga beralasanlah orang yang mengira bahwa cerita tentang pembunuhan kanak-kanak oleh Herodes ini hanyalah suatu paksaan untuk penyesuaian dengan dongeng-dongeng Mithra dan Krisna tentang ancaman pembunuhan anak itu.

Demikian banyaknya persamaan riwayat Yesus dengan Krisna, sehingga Swami Abhedananda, seorang Hindu yang mempelajari agama Kristen berkata:
"Pada inkarnasi tuhan yang terkenal dikalangan orang Hindu, termasuk Krisna, Buddha, Rama dan lain-lain. Apabila seorang Hindu membaca riwayat dan ajaran-ajaran Yesus Kristus yang dinyatakan dalam Injil-Injil Sinoptik dan membandingkannya dengan riwayat dan ajaran-ajaran Krisna dan Buddha, maka persamaa-persamaan kedua penulisan itu sangat menakjubkan hingga pada bagian-bagian yang terkecil, dari naiknya bintang-bintang (pertanda kelahiran Yesus) hingga kebangkitannya dan kenaikannya ke langit. Krisna hidup 1.400 tahun sebelum Kristus, dan Buddha lahir 547 tahun sebelum Yesus Kristus".
Persamaan-persamaan riwayat dan ajaran Yesus Kristus dan Krisna tidak tersangkal. Seorang misioner berkebangsaan Jerman, setelah melihat persamaan-persamaan antara keduanya, menulis sebuah buku di mana ia menuduh bahwa para penganut agama Hindu telah meniru riwayat dan ajaran Yesus.

Misioner W. Dilger itu berkata:

"Er ist uber allen zweifel erhanben, dasz die Gemeinsamen Einzelzuge aus dem neuen Testamen entlehnet sind ("sama sekali tidak dapat diragukan bahwa persamaan itu berasal dari peminjam dari Injil Perjanjian Baru")
tuduhan Dilger yang menggelikan ini tidak dibiarkan begitu saja.

Plange berkata:

Namun bagaimana mungkin dikatakan demikian, sementara tidak terdapat keraguan bahwa legenda-legenda Krisna berasal dari jaman Buddha, dan tiada pula keraguan bahwa Buddha hidup sekitar 500 tahun sebelum Yesus?[8]

Plange kemudian mengingatkan akan kata-kata Hopkins:
"Apabila orang memikirkan betapa tua asal-usul legenda-legenda ini, maka tidak akan ada keraguan bahwa cerita-cerita ini telah dipinjam dari Hindu[9]."

Tentulah sejarah tidak dapat berkata lain dari yang telah ditegaskan Abhedananda, Plange, dan Hopkins itu.

Dari Bhagawad Gita, kita kutipkan pernyataan Krisna:
Ritus-ritus yang diperintahkan kitab-kitab Weda serta upacara-upacara yang dilakukan untuk roh nenek moyang, ramuan penyembuhan dan makanan, mantra, mentega suci: Akulah korban itu dan akulah api ke mana korban itu dipersembahkan[10].

Matinya Krisna sama pula dengan matinya Yesus. Krisna mati digantungkan atau disalibkan pada pohon dan ditombak hingga mati. Krisna bermahkota ketika dipakukan pada pohon itu. Sehubungan dengan itu, Plange mengatakan:

"Keduanya mati sebagai korban. ... Keduanya naik kelangit sesudah matinya, setelah tugas selesai. keduanya dijadikan tuhan oleh para penganut agamanya[11]."

Syiwa
Syiwa adalah oknum ketiga Tritunggal atau Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Kepadanya sering dikorbankan darah beratus-ratus manusia bersama nyawanya. Tetapi manusia yang dikorbankan untuk Syiwa itu tidaklah lain dari inkarnasi Syiwa sendiri. Terhadap ratusan nyawa manusia yang disembelih dalam pemujaan kepada Syiwa, dewa itu berkata kepada Brahma (dewa Bapa):
"Akulah korban itu sebenarnya; Akulah yang kamu sembelih di atas altar-altarku"

Odin

Odin adalah tuhan dikalangan bangsa-bangsa Skandinavia. Ia termasuk salah satu oknum Tritunggal menurut kepercayaan Skandinavia purba. Agama ini banyak pula pengaruhnya di bagian lain wilayah Eropa Utara. Kepada Odin sering dikorbankan manusia yang digantung dan disalibkan. Tetapi Odin tidak puas dengan korban-korban manusia itu saja, sehingga ia sendiri mengorbankan dirinya.
Dalam Havanal tuhan itu berkata:
Aku tahu bahwa aku digantungkan pada pohon yang dihembus angin selama sembilan malam penuh; dilukai dengan tombak, dipersembahkan kepada Odin, dari aku kepada aku sendiri.

.
Trinitas Hindu
Dalam Perjanjian Baru banyak terdapat kata "Bapa", "Anak", dan "Roh Kudus".
Kata2 ini sebenarnya dikutip oleh para pengarangnya dari Septuaginta Perjanjian
Lama berbahasa Yunani, karena di Perjanjian Lama sendiri kata2 tersebut juga
banyak dijumpai. Hanya saja orang2 Yahudi tidak mempertuhankan manusia dan Roh
Kudus, tidak seperti Kristen yang lebih sesat itu.

Adapun mengenai penuhanan terhadap Yesus dan Roh Kudus, yang tergabung dalam
konsep Trinitas, sesungguhnya merupakan karangan tokoh2 Gereja Kristen Awal
Kemudian yang dipelopori oleh Paulus Tarsus untuk menyesatkan umat manusia. Dan gagasan tentang konsep Trinitas ini sesungguhnya merupakan adopsi dari ajaran ajaran Trinitas yang sangat populer pada saat itu, yaitu:


Trinitas Yunani
1. Ajaran Trinitas di Mesir: Iziris, Auzuris, dan Huris.
2. Ajaran Trinitas di India: Brahma, Wisynu, dan Syiwa.
3. Ajaran Trinitas di Yunani: Zeus, Poseidon, dan Pedos.
4. Ajaran Trinitas di Romawi: Jupiter, Nipton, dan Pluton.


Jadi, injil injil yang ada dalam Alkitab sekarang itu jauh lebih banyak bohongnya ketimbang apa yang sebenarnya dialami oleh Yesus sendiri. Banyak sekali pernyataan2 Yesus yang sebenarnya merupakan karangan dari sastrawan Yunani dan Romawi tersebut.

TRINITAS VS TRIMURTI
Hubungan Yunani dan Hinduisme
Kebudayaan Hindu termasuk kebudayaan tua dunia. Kebudayaan ini, dengan mitologinya, bahasa Sanskertanya, maupun filsafatnya, mempengaruhi begitu banyak kebudayaan-kebudayaan lain, didunia.
Kita dapat melihat pengaruh ini di Cina, Jepang, Indonesia, bahkan sampai ke Yunani. Pengaruhnya terhadap Yunani, berlangsung jauh sebelum Yesus lahir. Pengaruh Hinduisme di Yunani ini, dapat dilihat dari persamaan-persamaan mitologi Yunani dengan Hindu.

Sebagai contoh, dapat ditelusiri dari persamaan nama-nama pahlawan dalam mitologi Yunani yg berasal dari bahasa Sanskerta. Begitu juga nama-nama dewa-dewa Olympus, nama-nama suku bangsa dan nama-nama orang dalam sejarah Yunani, sebelum masehi, banyak yang berasal dari bahasa Sanskerta. Dan ini bukan sebuah kebetulan.

Sebagai contoh dapat dikemukakan, sebagai berikut, dalam Mitologi Yunani, terdapat nama-nama :
Yunani :Herakles = Pahlawan
Hindu : Hara Kala = Pahlawan pertempuran (gelar untuk Syiwa)

Yunani :Theseus = Pengiring Herakles
Hindu : Thasa = Pengiring Syiwa

Yunani :Aeakus = 1 diantara 3 hakim di Hades (neraka),
Hindu : Ahaka = Hakim yg keras

Yunani :Rhadamantus = Hakim alam barzah ,
Hindu : Rhada-manta = Orang yg menghukum kejahatan

Yunani :Ariadne = Cinta pada Theus dan menurut musuh
Hindu : Ari-ana = Yang dibujuk musuh

Yunani :Andromeda = Korban untuk Poseidon (Dewa Air)
Hindu : Andha-ra-medha = Pemikul derita Dewa Laut

Yunani erseus = Pahlawan, anak Zeus
Hindu : Para-saha = Penolong pada saat yg tepat

Yunani :Kentauren = Separuh manusia, separoh kuda
Hindu : Kentura = Manusia kuda

Dewa-dewa Olympus :
Yunani :Jupiter = Dewa Langit, Pencipta, Pemberi hukum
Hindu : Dyaus Pitar = Bapak Langit

Yunani allas = Dewi Kebajikan
Hindu : Palasa = Budi

Yunani :Athena = Dewi Kesucian
Hindu : A-tanaia = Tak melahirkan anak (suci)

Yunani :Bellona = Dewi perang (Romawi)
Hindu : Bala-na = Kekuatan tentara

Yunani: Neptunus = Dewa Air
Hindu : Na-pata-na =Kekuatan yg menguasai banjir

Yunani :Mars = Dewa Perang
Hindu : Mri = Pembunuh

Yunani luto = Dewa alam barzah
Hindu : Plushta = Yang menghukum dgn api

Nama-nama suku bangsa

Yunani elasga = Suku Yunani kuno yg kejam
Hindu : Palaca-ga = Yg berperang tanpa belas kasihan

Yunani :Hellenes = nama suku bangsa
Hindu : Hela-na = Penempur yg merebut Hela (negeri Rembulan)

Yunani :Sparta = sebuah suku bangsa yg kuat
Hindu : Spardha-ta = Penantang

Nama-nama orang Yunani, juga sangat banyak yg berasal dari bahasa Sansekerta, seperti :
Phytagoras (Ahli Matematika dan filsuf Yunani, 582-507 SM), berasal dari bahasa Sanskerta; Pitha-guru yg artinya Ahli Ilmu.
Anaxagoras, filsuf Yunani, 500-428 SM, berasal dari bahasa Sansekerta; Ananga-guru yang artinya Ahli roh.

Selanjutnya kita dapat lihat persamaan kata dalam bahasa (Y)unani dengan bahasa (S)anskerta, seperti:
pitar (S) = pater (Y), yg artinya, bapak
matar (S) = mater (Y), yg artinya, ibu
bhratar (S) = frater (Y), yg artinya, saudara laki-laki
trikona (S) = trigonon (Y), yg artinya, segitiga
ambu (S) = ombros (Y), yg artinya, awan hujan
axas (S) = axon (Y), yg artinya, poros
acris (S) = akros (Y) yg artinya, puncak

Dari contoh-contoh yg cukup banyak ini, meyakinkan sekali bahwa kebudayaan Yunani sangat dipengaruhi oleh Hinduisme.

Apa hubungan Hinduisme dengan Kekristenan ?????
Yesus terlahir dalam lingkungan Yahudi. Bahasa yg digunakannya adalah bahasa Ibrani. Tapi kenapa kitab-kitab perjanjian baru (Injil) hampir seluruhnya ditulis dalam bahasa Yunani?

Seharusnya, kitab-kitab tsb ditulis dalam bahasa Ibrani, karena bahasa inilah bahasa yg digunakan oleh kaum Yahudi, kaum Yesus sendiri. Ini menunjukkan, bahwa agama Kristen, berkembang dalam kebudayaan Yunani. Sedangkan kebudayaan Yunani sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu.

Dyaus dalam bahasa Sansekerta atau Zeus dalam bahasa Yunani, sampai sekarang tetap tidak berubah. Nama ini dioknumkan menjadi Zeus Pater atau Jupiter dalam kepercayaan Yunani, atau Zupitri dalam bahasa Sansekerta, sebagai Tuhan Bapak. Zeus = Dyaus = Theos = Tuhan, sedangkan Pater=Bapak=Pitar.

Dalam Hinduisme, Tuhan dioknumkan sebagai Bapak (Zupitri), yaitu Brahma. Wisnu, yg merupakan oknum kedua adalah Anak Tuhan., yg dapat menjelma menjadi manusia dalam bentuk Krisna dan Rama. Sedangkan Shiwa, adalah Roh Suci. Dari kenyataan ini dapat kita lihat persamaan yg sangat akurat dengan Trinitas.

Dalam Bhagavad Gita (Nyanyian Tuhan), pada ayat ke-14, dalam Kitab yang sama, Krishna bersabda kepada Arjuna :
Karena aku adalah Tuhan
Dalam tubuh ini
Kehidupan abadi
Tak akan musnah
Aku adalah kebenaran
Dan kebahagiaan selama-lamanya

Adakah Anda melihat persamaan makna dgn salah satu ayat dalam Injil…?
Siapakah Krishna?. Krishna adalah penjelmaan Dewa Wishnu, melalui manusia biasa, Devanaki. Hal ini persis sama dengan dgn Yesus, yg diyakini oleh umat Kristen, sebagai Tuhan, yg dilahirkan oleh perempuan manusia bernama Maria.

Kelahiran Yesus, diriwayatkan sama dengan kelahiran Krishna. Kelahiran Krishna digambarkan dalam Athar Veda, salah satu Kitab Suci Hindu sebagai berikut :

Pada suatu malam, waktu raja Kansa tak dapat tidur, berdirilah baginda diteras istananya, digerakkan oleh suatu kekuatan gaib. Ia melihat bintang bergerak dan sinarnya jatuh ke Bumi. Ia bertanya kepada istrinya, Nysumba (seorang ahli sihir, pemuja Dewi Kali, yaitu dewi kerinduan dan kematian), tapi Nysumba tidak mengetahuinya. Maka dipanggillah Brahmana-Brahmana (Pendeta-Pendeta Hindu), untuk melihat bintang itu dan menceritakan kebenarannya.

Pendeta-pendeta Hindu tsb, lalu menceritakan, bahwa itu adalah pertanda turunnya Tuhan ke dalam tubuh manusia yang dikandung oleh Devanaki, anak saudara perempuan baginda raja sendiri. Anak yg dikandung itulah yg akan menjadi Tuhan di dunia, raja dunia.

Bandingkanlah riwayat ini dengan riwayat kelahiran Yesus, dalam Injil Matius, yg ditandai dengan bintang yg cemerlang yg bergerak, dan berhenti diatas tempat dimana Yesus dilahirkan.

Karena riwayat kelahiran Krishna, jauh lebih tua dari riwayat kelahiran Yesus, sedangkan Injil yang berkembang adalah Injil berbahasa Yunani, dimana kebudayaan Yunani sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu, maka apa yg dapat kita simpulkan dari kenyataan ini?.

Ajaran Trinitas adalah modifikasi dari ajaran Trimurti Hinduisme. Brahma dalam Hinduisme dimodifikasi menjadi Alah Bapa, Wisnu dimodifikasi menjadi Yesus Anak Alah dan Syiwa dimodifikasi menjadi Roh Kudus.
Dan perlu diketahui bahwa kristen adalah agama yang suka menyamar agar diterima oleh penduduk setempat walaupun harus merubah prinsip keagamaanya sendiri, seperti ketika kristen juga merubah nama yoshua menjadi jezeus yang kemudian berubah lagi menjadi jesus dan yesus hanya untuk numpang beken nama zeus yang sudah di kenal sebagai dewa yunani kuno.  
Dan sekarang kristen di indonesia tanpa rasa malu menggunakan nama Allah dengan tujuan untuk menyimpangkan makna nama Allah yang sebenarnya dan ironisnya mereka kaum kristen ini justru melupakan nama asli tuhan yahudi bible nya sendiri yang memang sudah tidak jelas lagi. Yesus juga tidak pernah memanggil nama Allah kecuali eli atau eloi.
Tidak ada yang tau pasti siapakah nama asli tuhan yahudi bible, yhvh,yhwh,yahweh,jehovah, adonai, eli, eloi ???